Selamat Datang

Di Pusat Laman Media

Pondok Pesantren Al-Qur'an Al- Amin Paburan

Purwokerto Utara - Banyumas

Jawa Tengah

Pondok Pesantren Al-Qur'an Al-Amin,
Pabuaran, Purwokerto Utara
Banyumas, Jawa Tengah.

Pondok Pesantren Al-Qur'an Al-Amin adalah Pondok Pesantren Al-Qur'an yang beralamat di Jalan H.R Boenyamin GG. Gunung Sindoro No. 13 A RT. 04 RW. 02 Pabuaran, Purwokerto Utara Kode Pos 53124

Al-Amin Pabuaran
Keluarga Ndalem

adalah Pengasuh utama dari santri Pondok Pesantren Al-Qur'an Al-Amin mereka juga sebagai pembimbing dan teladan para santri. Mereka adalah Abah dan Nyai beserta Putra dan putri.

Pembina santri

Mereka adalah yang mengatur dan mengawasi para santri dalam pelaksanaan pembelajaran pondok serta mengamankan para santri.

Pengurus Al-Amin

Mereka adalah yang diberikan tugas oleh Keluarga Ndalem dan Pembina untuk melaksanakan berbagai program kerja yang telah direncanakan,mereka juga bertugas memperlancar kondisifitas dalam pembelajaran pondok pesantren.

Kominfo

Adalah organisasi independen diluar pengurus Al-Amin yang berhubungan dengan komunikasi dan informasi yang berkaitan dengan segala aspek yang berhubungan dengan Pondok Al-Amin.

Madrasah Diniyah

Adalah Organisasi independen yang mengurusi berbagai kegiatan yang berhubungan dengan pembelajaran santri,organisasi ini berperan aktif dalam berlangsungnya kegiatan pondok, selain dari pengajian yang langsung diajarkan oleh Abah ataupun Pembina.

TPQ Al-Amin

Adalah organisasi independen yang berkegiatan dalam pengaplikasian ilmu yang diajarkan kepada anak-anak yang berada disekitar desa Pabuaran, organisasi ini tidak berkaitan dengan badan pengurus Al Amin.

Blog Al-Amin

LUTH A.S


Lūth (ArabلُوطٌIbrani: לוֹט, InjilLot) (sekitar 1950-1870 SM) adalah salah satu nabi yang diutus untuk negeri Sadum dan Gomorrah.[1]Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 1900 SM. Ia ditugaskan berdakwah kepada Kaum yang hidup di negeri Sadum, SyamPalestina. Namanya disebutkan sebanyak 27 kali dalam Al-Quran. Ia meninggal di Desa Shafrah di Syam, Palestina.

Garis keturunan

Nabi Luth adalah anak keponakan dari Nabi Ibrahim. Ayahnya yang bernama Haran (Abara'an) bin Tareh adalah saudara kandung dari Ibrahim, ayahnya kembar dengan pamannya yang bernama Nahor. Silsilah lengkapnya adalah Luth bin Haran bin Azara bin Nahur bin Suruj bin Ra'u bin Falij bin 'Abir bin Syalih bin Arfahsad bin Syam bin Nuh.
Ia menikah dengan seorang gadis yang bernama Ado, pendapat lain mengatakan ia bernama Walihah.[2] Luth memiliki dua anak perempuan Raitsa dan Zaghrata.

Rentetan

Nabi Luth beriman kepada saudara bapaknya {pamannya}, yaitu Nabi Ibrahim, yang mendampinginya dalam semua perjalanan. Ketika mereka berada di Mesir mereka mempunyai usaha bersama dalam bidang peternakan yang sangat berhasil. Binatang ternaknya berkembang biak dengan pesat sehingga dalam waktu yang singkat jumlah binatang yang sudah berlipat ganda itu tidak dapat ditampung dalam tempat tersebut. Akhirnya usaha bersama Ibrahim-Luth dipecah dan binatang ternak serta harta milik perusahaan mereka dibagi dan berpisahlah Luth dengan Ibrahim. Luth pindah ke Yordania dan bermukim di sebuah tempat bernama Sadum (Sodom).

Nabi Luth as  diutus oleh Allah yang maha bijaksana pegi ke negeri sadum yang penduduknya sangat durhaka kepada Allah. Sadum adalah bangsa yang tidak tahu malu, mereka selalu melakukan kejahatan, merampok, membunuh sesama, menganiaya, sehingga tidak ada yang bearni ke negeri tersebut
Masyarakat Sadum adalah masyarakat yang rendah tingkat moralnya, rusak mentalnya, tidak mempunyai pegangan agama atau nilai kemanusiaan yang beradab. Kemaksiaatan dan kemungkaran merajalela dalam peragulan hidup mereka. pencurian dan perampasan harta milik merupakan kejadian hari-hari di mana yang kuat menjadi kuasa sedang yang lemah menjadi korban penidasan dan perlakuan sewenang-wenang. Maksiat yang paling menonjol adalah perbuatan hom*o*sek di kalangan lelakinya dan les*bian di kalangan wanitanya. Kedua-dua jenis kemungkaran ini begitu merajalela di dalam masyarakat sehingga merupakan suatu kebudayaan kaum sadum.
Seorang pendatang yang masuk ke Sadum tidak akan selamat dari gangguan mereka. Jika ia membawa barang yang berharga maka dirampaslah barang-barangnya, jia ia melawan atau menolak menyerahkannya maka nyawanya tidak akan selamat. Akan tetapi jika pendatang itu seorang laki-laki yang bermuka tampan dan berparas elok maka ia kan menjadi rebutan antara mereka dan akan menjadi korban perbuatan keji lelakinya dan sebaliknya jika si pendatang itu seorang perempuan muda maka akan menjadi mangsa dari pihak wanitanya pula.
Kepada masyarakat yang sudah sedemikian rupa keruntuhan moralnya dan sedemikian parah penyakit sosialnya, diutuslah Nabi Luth as sebagai utusan dan Rasul-Nya untuk mengangkat mereka dari lembah kenistaan, kejahilan dan kesesatan serta membawa mereka ke alam yang bersih, bermoral dan berakhlak mulia. Nabi Luth as mengajak mereka beriman dan beribadah kepada Allah meninggalkan kebiasaan mungkar menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan kejahatan yang diilhamkan oleh iblis dan syaitan. ia memberi penerang kepada mereka bahwa Allah telah mencipta mereka dan alam sekitar mereka tidak meridhoi amal perebuatan mereka yang mendekati sifat dan tabiat kebinatangan dan tidak sesuai dengan nilai kenusiaan dan bahwa Allah akan memberi ganjaran setimpal dengan amal kebajikan mereka. Yang berbuata baik dan beramal sholeh akan diganjar dengan surga di akhirat sedang yang melakukan perbuatan mungkar akan di balaskannya dengan memasukkannya ke dalam neraka jahanam.
Asal Mula Sodom
Masyarakat Sadum atau Sodom adalah masyarakat yang rendah moralnya dan rusak akhlaknya. Masyarakat Sadum tidak mempunyai pegangan agama atau nilai kemanusiaan yang beradab. Maksiat dan kemungkaran merajalela dalam pergaulan hidup mereka. Pencurian dan perampasan harta merupakan kejadian sehari-hari di mana yang kuat menjadi penguasa sedangkan yang lemah menjadi korban penindasan dan perlakuan sewenang-wenang. Maksiat yang paling menonjol yang menjadi ciri khas hidup mereka adalah perbuatan homoseksual atau liwath di kalangan lelakinya dan lesbian di kalangan wanitanya. Kedua jenis kemungkaran ini begitu merajalela di dalam masyarakat sehingga hal tersebut merupakan suatu kebudayaan bagi kaum Sadum.
Musafir yang masuk ke Sadum tidak akan selamat dari gangguan mereka. Jika ia membawa barang-barang yang berharga maka dirampaslah barang-barangnya, jika ia melawan atau menolak menyerahkan hartanya maka nyawanya tidak akan selamat. Akan tetapi jika pendatang itu seorang lelaki yang bermuka tampan dan berparas elok maka ia akan menjadi rebutan di antara kalangan laki-laki dari mereka dan akan menjadi korban perbuatan keji lelakinya dan sebaliknya jika si pendatang itu seorang perempuan muda maka ia akan menjadi mangsa bagi pihak wanitanya pula.
Kepada masyarakat yang sudah sedemikian rupa keruntuhan moralnya dan sedemikian penyakit sosialnya diutuslah Nabi Luth sebagai Rasul-Nya untuk mengangkat mereka dari lembah kenistaan ,kebodohan dan kesesatan serta membawa mereka ke dalam kebudayaan yang bermoral dan berakhlak mulia. Nabi Luth mengajak mereka beriman dan beribadah kepada Allah meninggalkan kebiasaan mungkar, menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan kejahatan, menghindari bujukan iblis dan setan. Ia memberi peringatan kepada mereka bahwa Allah-lah yang telah menciptakan mereka dan alam sekitar mereka. Allah tidak meridhai amal perbuatan mereka yang mendekati sifat dan tabiat kebinatangan dan tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan bahwa Allah akan memberi ganjaran setimpal dengan amal perbuatan mereka. Yang berbuat baik dan beramal saleh akan diberi pahala dan surga di akhirat sedang yang melakukan perbuatan mungkar akan diberi balasan dengan memasukkannya ke dalam neraka Jahanam.
Nabi Luth berseru kepada mereka agar meninggalkan adat kebiasaan keji mereka yaitu melakukan perbuatan homoseksual dan lesbian. Luth menyatakan perbuatan itu bertentangan dengan fitrah dan hati nurani manusia serta menyalahi hikmah yang terkandung di dalam penciptaan manusia yang diciptakan menjadi dua jenis yaitu lelaki dan wanita. Juga kepada mereka di beri nasihat supaya menghormati hak milik masing-masing dengan meninggalkan perbuatan perampasan, perampokan serta pencurian yang selalu mereka lakukan di antara sesama mereka dan terutama kepada musafir yang datang ke Sadum. Diterangkan bahwa perbuatan-perbuatan itu akan merugikan mereka sendiri, kerana perbuatan itu akan menimbulkan kekacauan dan ketidak amanan di dalam negeri sehingga masing-masing dari mereka tidak merasa aman dan tenteram dalam hidupnya.
Demikianlah Nabi Luth, melaksanakan dakwahnya sesuai dengan tugas risalahnya. Ia tidak henti-henti menggunakan setiap kesempatan dan dalam tiap pertemuan dengan kaumnya secara berkelompok atau perorangan mengajak agar mereka beriman dan percaya kepada Allah dan menyembah-Nya. Diajaknya kaumnya untuk melakukan amal saleh dan meninggalkan perbuatan maksiat dan mungkar. Akan tetapi keruntuhan moral dan kerusakan akhlak telah mendarah daging di dalam pergaulan sosial mereka dan pengaruh hawa nafsu serta bujukan setan sudah begitu kuat dan menguasai tindak-tanduk mereka, maka dakwah dan ajakan Nabi Luth yang dilaksanakan dengan kesabaran dan ketekunan tidak mendapat tempat di dalam hati dan pikiran mereka dan berlalu begitu saja, masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Telinga-telinga mereka sudah menjadi tuli terhadap ajaran-ajaran Nabi Luth sedang hati dan pikiran mereka sudah tersumbat rapat dengan ajaran-ajaran setan dan iblis.
Kaum Luth merasa kesal mendengar dakwah dan nasihat-nasihat Nabi Luth yang tidak putus-putusnya itu dan minta agar ia menghentikan aksi dakwahnya atau menghadapi pengusiran dirinya dari Sadum bersama keluarga dan pengikutnya. Dari Nabi Luth pun sudah tidak ada harapan lagi kalau masyarakat Sadum dapat terangkat dari lembah kesesatan dan keruntuhan moral mereka dan bahwa meneruskan dakwah kepada mereka yang sudah buta-tuli hati dan pikiran itu hanya sia-sia belaka. Satu-satunya cara, menurut pikiran Nabi Luth untuk mencegah penyakit akhlak yang sudah parah itu agar tidak menular kepada negeri tetangganya, ialah dengan melenyapkan mereka dari atas bumi sebagai balasan terhadap kecongkakan mereka, juga agar menjadi pelajaran umat-umat sesudahnya. Dia memohon kepada Allah agar masyarakat Sadum diberi pelajaran berupa azab di dunia sebelum azab yang menanti mereka di akhirat kelak.

Kiriman Malaikat
Permohonan Nabi Luth dan doanya diperkenankan dan dikabulkan oleh Allah. Dikirimkanlah kepadanya tiga orang malaikat yang menyamar sebagai manusia biasa. Mereka adalah malaikat yang bertemu Nabi Ibrahim dengan membawa berita gembira atas kelahiran Nabi Ishaq, dan memberitahukan kepada mereka bahwa mereka adalah utusan Allah dengan tugas menurunkan azab kepada kaum Luth, penduduk kota Sadum. Dalam pertemuan tersebut Nabi Ibrahim memohon agar penurunan azab kepada kaum Sodom ditunda, kalau-kalau mereka kembali sadar, kemudian mendengarkan dan mengikuti ajakan Luth serta bertobat dari segala maksiat dan perbuatan mungkar. Juga dalam pertemuan itu Nabi Ibrahim mohon agar anak saudaranya, Luth diselamatkan dari azab yang akan diturunkan kepada kaum Sodom, permintaan itu oleh para malaikat tersebut diterima dan dijamin bahwa Luth dan keluarganya tidak akan terkena azab.
Para malaikat tersebut sampai di Sodom dengan menyamar sebagai lelaki muda yang berparas tampan dan badan yang berotot, serta tegap tubuhnya. Dalam perjalanan, ketika mereka hendak memasuki kota, mereka berselisih dengan seorang gadis yang cantik yang sedang mengambil air dari sebuah perigi. Lelaki muda (malaikat) bertanya kepada si gadis kalau-kalau mereka diterima di rumah sebagai tamu. Si gadis tidak berani memberi keputusan sebelum ia berunding terlebih dahulu dengan keluarganya. Maka ditinggalkanlah para lelaki muda itu lalu pulang ke rumah cepat-cepat untuk memberitahu ayahnya (Luth).
Mendengar kabar berita anak perempuannya, Nabi Luth menjadi bingung, jawaban apa yang harus ia berikan kepada para pendatang yang ingin bertamu ke rumahnya untuk beberapa waktu, namun menerima tamu yang berparas tampan akan mengundang risiko yaitu gangguan kepadanya dan kepada tamu dari kaumnya yang tergila-gila untuk melakukan hubungan seks sejenis dengan anak muda yang mempunyai tubuh bagus dan paras wajah elok. Sedang kalau hal yang demikian itu terjadi ia sebagai tuan rumah harus bertanggungjawab terhadap keselamatan tamunya, padahal ia merasa bahwa ia tidak akan berdaya menghadapi kaumnya yang bengis-bengis dan haus maksiat itu.
Nabi Luth memutuskan untuk menerima lelaki-lelaki muda itu sebagai tamu di rumahnya. Luth hanya pasrah kepada Allah dan berlindung sekiranya terdapat segala rintangan yang datang. Lalu pergilah Luth menjemput tamu yang sedang menanti di pinggir kota dan diajaklah mereka bersama-sama ke rumah. Ketika itu, kota Sodom sudah dalam keadaan malam hari dan penduduknya sudah nyenyak tidur di rumah masing-masing.
Nabi Luth telah pun berpesan kepada isteri dan kedua puterinya agar merahasiakan kedatangan anak-anak lelaki muda itu. Jangan sampai terdengar dan diketahui oleh kaumnya. Namun, isteri Nabi Luth membocorkan berita kedatangan tamu Luth kepada mereka. Berita kedatangan tamu Luth tersebar kerana isteri Nabi Luth. Datanglah beramai-ramai lelak-lelaki Sodom, yang buta seks ini, ke rumah Nabi Luth, berkeinginan untuk memuaskan nafsu seksual mereka, setelah lama tidak mendapat anak muda. Berteriaklah mereka memanggil Luth untuk melepaskan anak-anak muda itu, agar diberikan kepada mereka untuk memuaskan nafsu.
Dengar teriakan mereka, Nabi Luth tidak membuka pintu bagi mereka dan berseru agar mereka kembali ke rumah masing-masing dan jangan mengganggu tamu yang datangnya dari jauh yang sepatutnya dihormati dan dimuliakan. Mereka diberi nasihat agar meninggalkan perbuatan mereka yang keji itu. Perbuatan mereka yang bertentangan dengan fitrah manusia dan kodrat alam di mana Allah telah menciptakan manusia berpasangan antara lelaki dengan perempuan untuk menjaga kelangsungan keturunan umat manusia sebagai makhluk yang termulia di atas bumi. Nabi Luth berseru agar mereka kembali kepada isteri-isteri mereka dan meninggalkan perbuatan maksiat dan mungkar yang tidak senonoh, sebelum mereka dilanda azab dan siksaan Allah.
Seruan dan nasihat-nasihat Nabi Luth tidak dihiraukan dan dipedulikan, mereka bahkan mendesak akan membuka pintu rumahnya dengan paksa jika pintu tidak dibuka dengan sukarela. Merasa dirinya sudah tidak berdaya untuk menahan arus orang-orang lelaki kaumnya itu yang akan memaksakan kehendaknya dengan kekerasan berkatalah Nabi Luth secara terus terang kepada para tamunya: "Sesungguhnya aku tidak berdaya lagi menahan orang-orang itu jika menyerbu ke dalam. Aku tidak memiliki senjata dan kekuatan fisikyang dapat menolak kekerasan mereka, tidak pula mempunyai keluarga atau sanak saudara yang disegani oleh mereka yang dapat aku mintai pertolongannya. Aku merasa sangat kecewa, bahwa sebagai tuan rumah aku tidak dapat menghindarkan gangguan terhadap tamu di rumahku sendiri." Mendengar keluh kesah Nabi Luth, lantas pemuda-pemuda itu memberitahu hal yang sebenarnya, bahwa mereka adalah malaikat-malaikat yang menyamar sebagai manusia yang diutus oleh Allah untuk menurunkan azab dan siksa atas rakyatnya karena segala kemungkaran dan kemaksiat yang keji dan kotor.
Malaikat-malaikat itu menyuruh Nabi Luth membuka pintu rumahnya seluas mungkin agar dapat memberi kesempatan bagi orang-orang yang haus seks dengan lelaki itu masuk. Mereka pun menyerbu masuk. Namun malangnya ketika pintu dibuka dan para penyerbu menginjakkan kaki mereka untuk masuk, tiba-tiba gelaplah pandangan mereka dan tidak dapat melihat sesuatu pun. Malaikat-malaikat tadi telah membutakan mata mereka. Lalu, diusap-usap dan digosok-gosok mata mereka, ternyata mereka sudah menjadi buta.
Sementara para penyerbu rumah Nabi Luth berada dalam keadaan kacau balau berbenturan satu dengan yang lain berteriak-teriak, bertanya-tanya apa gerangan yang menjadikan mereka buta mendadak. Para malaikat tersebut berseru kepada Nabi Luth agar meninggalkan segera perkampungan tersebut bersama keluarga dan pengikutnya, karena telah tiba waktunya azab Allah ditimpakan. Para malaikat berpesan kepada Nabi Luth dan keluarganya agar dalam perjalanan ke luar kota jangan ada seorang pun dari mereka menoleh ke belakang.
Nabi Luth keluar dari rumahnya selepas tengah malam, bersama keluarganya terdiri dari seorang isteri dan dua puterinya berjalan cepat menuju keluar kota, tidak menoleh ke kanan maupun ke kiri sesuai dengan petunjuk para malaikat yang menjadi tamunya. Akan tetapi si isteri yang menjadi musuh dalam selimut bagi Nabi Luth tidak tega meninggalkan kaumnya. Ia berada di belakang rombongan Nabi Luth berjalan perlahan-lahan tidak secepat langkah suaminya dan tidak henti-hentinya menoleh ke belakang karena ingin mengetahui apa yang akan menimpa atas kaumnya, seakan-akan meragukan kebenaran ancaman para malaikat yang telah didengarnya sendiri. Dan begitu Nabi Luth beserta kedua puterinya melewati batas kota Sadum, sewaktu fajar menyingsing, bergetarlah bumi dengan dahsyatnya di bawah kaki rakyat Sadum, tidak terkecuali isteri Nabi Luth yang munafik itu. Getaran tersebut kemudian diikuti gempa bumi yang dahsyat disertai angin yang kencang dan hujan batu yang menghancurkan kota Sadum berserta semua penghuninya. Bertebaran mayat-mayat yang dilaknat oleh Allah di kota Sodom, dan hancurlah kota tersebut. Namun, masih ditinggalkan sisa-sisa kehancuran kota tersebut oleh Allah, sebagai peringatan kaum yang kemudian yang melalui bekas kota Sadum tersebut. Demikianlah kebesaran dan ayat Allah yang diturunkan untuk menjadi pelajaran bagi hamba-hamba-Nya yang mendatang.

SERTIJAB 2017


Assalamu'alaikum Wr.Wb

Hai Rekan dan Rekanita semua,kali ini kita akan menyampaikan sebuah acara manis kenang-kenangan dari para kader hebat pejuang islam yang bersinergi dan berdaya juang tinggi yang susah senang tetap bertumpu pada jalan Alloh SWT yang tidak kenal menyerah meluangkan waktu dan pikiran serta kekuatan mereka demi islam yang rahmatalil'alamin dikemas dalam acara sederhana tapi melekat dihati yaitu  acara SERTIJAB (Serah Terima Jabatan) ROHIS SMANSA tepatnya tanggal 30 September 2017 M / 10 Muharrom 1439 H yang juga memperingati bulan Muharrom (Tahun Baru Islam 1439 H) ,terlebih dahulu kita renungi dan pahami prakata sekapur sirih dari para kader hebat 2016/2017 :

"Dalam membangun sinergitas menuju terciptanya masyarakat sekolah yang memiliki tauhid yang loyalitas kepada Allah dan dapat merasakan Islam yang penuh rasa dan warna ini, maka perjuangan untuk berada pada jalur Al Qur’an dan As – Sunnahharus sesuai dengan pemahaman As-shalafus shalih adalah suatu hal yang konkrit dan tidak bisa ditawar-tawar. Selain itu, kapabilitas dalam manajemen berlembaga adalah bagian terbesar yang akan turut menjadi penopang dalam keberhasilan dakwah disamping rasa kebersamaan tentunya. ROHIS sebagai salah satu dari sekian banyak organisasi yang ada di SMAN 1 Sampang mempunyai beban yang berat dan harus mampu menjalankan peran aktif sebaik-baiknya. Dengan kekuatan ukhuwah yang didasarkan pada landasan aqidah yang lurus maka terefleksi sebuah komunitas yang dapat menjadi ushwah dan qudwah dalam merekonstruksi kekeliruan pemahaman yang telah mewabah di masyarakat sekolah secara umum menuju pemurnian tauhid yang sebenar-benarnya. Sehingga pada akhirnya mampu menyeimbangkan “Dzikir dan Fikir” dalam membangun generasi muda Islam yang tidak hanya pandai dalam agama tetapi juga pandai dalam mengolah nikmat Allah yang ada di alam.  
     Gegap gempita perjuangan dalam menggapai makna sesungguhnya dari sebuah pondasi yang kuat telah memahat sebuah prasasti bahwa sinergitas (kebersamaan) haruslah benar-benar dipupuk, apalagi kita berkecimpung di dalam komunitas sekolah yang sedang bergolak dengan keragam struktur sosial, intelektual, dan spritual. Memberikan sketsa peristiwa yang menyeruakkan kekayaan warna sekolah yang tercinta ini"

"Sejak awal kepengurusan, kami memang menyadari akan segala kekurangan dan ketidakmampuan yang kami miliki dalam menjalankan amanah yang diberikan. Hal itu adalah sebuah akibat dari tidak optimalnya pemberdayaan pengurus. Namun, mudah – mudahan apa yang telah kami perbuat dan amalkan selama ini dapat bernilai ibadah di sisi Allah Subhanahu Wata'ala, amin. Dan apabila ada kegagalan yang kita(pengurus) perbuat, hendaklah kita beristigfar kepada Allah Subhanahu Wata'ala dan kita jadikan bahan renungan menuju ke arah perbaikan di masa yang akan datang.
Akhirnya pada penghujung kepengurusan ini, perkenankanlah kami menghaturkan ucapan terima kasih yang sebanyak - banyaknya kepada para pengurus dan pihak – pihak lain yang telah bersama dalam perjuangan dakwah ini. Tiada penghargaan yang dapat kami persembahkan kecuali ucapan terima kasih tersebut, karena hakikat penghargaan tertinggi itu hanyalah milik Allah  Azza Wajalla. Olehnya itu kepada-Nyalah kami perhadapkan segalanya.

Sebagai akhir kata, kami tetap mengharapkan sumbangan pemikiran yang bersifat konstruktif untuk pengembangan dan eksistensi ROHIS di masa yang akan datang. Semoga AllahSubhanahu Wata'ala tetap mencurahkan rahmat dan rahim-Nya kepada kita semua, agar kita dapat terus beristiqomah di jalan Allah Subhanahu Wata'ala"

Tiada kata yang dapat kami haturkan kecuali rasa terima kasih yang luar biasa kepada kader hebat 2016/2017 , kami semua merasa bersyukur karena para kader hebat 2016/2017 benar-benar hebat dan kuat. Kami akan selalu ingat pesanmu "SING SABAR" ,kata itu akan kami laksanakan dalam menghadapi berbagai macam kondisi dalam perjuangan kami ini yang baru ini ,kami juga mohon maaf setulus-tulusnya kepada Para Kader Hebat 2016/2017 karena selalu merepotkan dan menyusahkan dan juga terkadang tidak patuh :) Jangan ragu menegur kami jika salah, menasehati kami ya kak :D.

Acara demi acara
Acara Sertijab ini diawali dengan kegiatan Pembacaan ALQURAN bersama,dikemas dalam MTQ latihan bersama yang dibimbing langsung oleh Bpk Julistanto selaku pembina, di ikuti oleh OSIS dan ROHIS.



Kemudian acara selanjutnya diisi dengan HADROH ROHIS SMANSA








Menuju ke acara inti dipandu Oleh MC (Master of Ceremony)

Pembacaan ALQUR'AN oleh saudari Miftahurrohmah
Selanjutnya Sambutan-sambutan
Sambutan Ketua Panitia oleh saudara Fandi Hermawan

Sambutan Mewakili Kepala Sekolah oleh  Bpk Agung Cahyono

Sambutan oleh Perwakilan OSIS oleh saudara Wahyu Riyan Hidayat

Penyampaian Laporan Pertanggung Jawaban oleh saudari Nur Oriwijayanti

Sesi Acara Sertijab dibimbing oleh Pembina dan Kepala Sekolah




    Penyerahan mandat


Prosesi Sumpah Jabatan




Kemudian acara pengajian oleh Bpk KH Sugeng Mu'alim



Dilanjutkan Santunan Anak Yatim dan Dhuafa







 
Dilanjutkan Do'a penutup oleh Pembina ROHIS kita Bpk Julistanto

-ROHIS-SMANSA-SAMPANG-CILACAP-











EMAS DAN PERAK BAGI WANITA



Assalamu'alaikum Annisa apa kabarnya??

Kali ini kita membahas tentang mengenakan emas atau perak bagi seorang wanita.

Jawabanya..

Dibolehkan bagi wanita mengenakan perhiasan emas dan perak sesuai dengan Kewajaran. Ini adalah Ijma' para Ulama. Akan tetapi ia tidak boleh menampakan perhiasannya itu kepada lelaki yang bukan mahramnya .Bahkann ,ia harus menutupinya ,khususnya saat keluar rumah dan ditempat yang tidak mungkin terelak dari para pandangan laki2 . Karena itu menimbulkan Fitnah (Godaan). Sedangkan wanita dilarang memperdengarkan kepada laki2 suara gemercing gelang2 dikakinya ,yang perhiasan itu menyelinap dibalik busananya , apalagi dengan perhiasan yang terlihat. Disini wanita dilarang memperdengarkan perhiasannya tertera pada firman Alloh QS An-Nur :31
وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاء بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاء بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُوْلِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاء وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ﴿٣١﴾
Artinya
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.

Wallahu a’lam bish-shawabi 

HUKUM MEWARNAI KULIT DENGAN SERBUK DAUN PACAR?



Assalamu'alaikum ukhti ,

Kali ini kita akan membahas mengenai pewarnaan pada kulit dengan kulit bagi seorang wanita. Apa boleh? Apa enggak?

Untuk itu kami maumenjelaskannya.

Imam  an-Nawawi dalam Al-Majmu' I/324, berkata : "Mewarnai kedua tanganatau kedua kaki dengan serbuk daun pacar adalah disunnahkan bagi wanita yang bersuami ,berdasarkan hadits2 yang masyhur tentang hal itu.."

Dalam hal ini Imam an-Nawawi merujuk pada hadits yang dirawayatkan Abu Dawud:
Bahwasanya seorang wanita bertanya kepada ‘Aisyah Radhiallahu’anha tentang mewarnai kulit (kuku) dengan serbuk daun pacar. Dia menjawab, "Tidak apa-apa. Hanya saja aku tidak suka, karena Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam tumpuhan kasihku, tidak menyukainya.

Dari ‘Aisyah berkata bahwasanya seorang wanita mengacungkan tangan dari balik tabir -sedang ditangan wanita itu ada sebuah kertas bertulis ‘kepada rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam’-. Lalu nabi Shallallahu’alaihi wasallam mengepalkan tangan beliau dan bersabda, "Aku tidak tahu, tangan seorang lelaki-kah (di balik tabir itu) atau tangan seorang perempuan?" Wanita itu menjawab, "Tangan seorang perempuan." Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, "Andaikan kamu perempuan, tentu kamu ubah warna kukumu." Maksudnya dengan pewarna dari serbuk daun pacar.

Hanya saja wanita tidak boleh mewarnai dengan bahan cairan yang rekat menempel keras dan menghalangi air untuk bersuci.

(Oleh Syech Dr.Shaleh ibn Fauzan Ibn Abdulloh al-Fauzan)

HUKUM WANITA MEMOTONG ALIS?


Assalamu'alaikum hai ukhti apa kabar?? 
Baik bukan??

Sekarang zaman modern banyak para perempuan mengikuti rubahnya zaman seperti merubah suatu penampilan diri ,agar terlihat lebih cantik,lebih woww,dll. Seperti halnya memotong alis agar disulam dengan sulaman alis yang indah. Lalu apa siih hukumnya memotong alis?

Untuk itu kami akan menjelaskannya agar ukhti2 faham ...


 Haram hukumnya wanita muslimah menghilangkan seluruh atau sebagian alisnya dengan cara apapun,baik dengan mencukur habis ataupun memendekkannya. Karena perbuatan itu  An-namsh (menghilangkan alis) dilaknat oleh Nabi ,karena perbuatan itu termasuk merubah ciptaan Alloh,yang syetan bersikeras menyuruh manusia melakukan itu. Sebagaimana diceritakan oleh Alloh :

وَلأُضِلَّنَّهُمْ وَلأُمَنِّيَنَّهُمْ وَلآمُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ آذَانَ الأَنْعَامِ وَلآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللّهِ وَمَن يَتَّخِذِ الشَّيْطَانَ وَلِيًّا مِّن دُونِ اللّهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَانًا مُّبِينًا 
Artinya
dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka meubahnya". Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.

Dan seperti dalam hadits nabi yang diriwayatkan pleh ibnu mas'ud:
Dari Ibnu Mas'ud radhiyallohu'anhu, bahwasanya ia berkata :Alloh melaknat wanita yang menato bagian2 dari tubuh (punggung telapak tangan /pergelangan tangan /didekat bibir/bagian lain dari tubuhnya) dan wanita yang meminta dilakukan itu untuknya ,dan wanita yang membuang seluruh/sebagian alisnya dan wanita yang minta dilakukan itu untuknya,dan wanita yang mengikir sela2 gigi depannya untuk kecantikan ,yang merobah ciptaan Alloh 'Azza wa Jalla......(Disebutkan oleh Imam Ibn Katsir dalam Tafsirnya . II/359,cet. Dar Al-Andalus)

Kebanyakan wanita dimasa sekarang tergoda untuk melakukan hal tersebut ,walaupun hal itu adalah dosa besar.Seakan-akan mencukur alis menjadi kebutuhan yang penting .

Wallahu a’lam bish-shawabi 

TAJWID Part 1


Apa sih Tajwid ?
Tajwīd (تجويد) secara harfiah bermakna melakukan sesuatu dengan elok dan indah atau bagus dan membaguskan, tajwid berasal dari kata Jawwada (جوّد-يجوّد-تجويدا) dalam bahasa Arab. Dalam ilmu Qiraah, tajwid berarti mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya. Jadi ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci al-Quran maupun bukan.
Adapun masalah-masalah yang dikemukakan dalam ilmu ini adalah makharijul huruf (tempat keluar-masuk huruf) , shifatul huruf (cara pengucapan huruf), ahkamul huruf (hubungan antar huruf), ahkamul maddi wal qasr (panjang dan pendek ucapan), ahkamul waqaf wal ibtida’ (memulai dan menghentikan bacaan) dan al-Khat al-Utsmani.
Pengertian lain dari ilmu tajwid ialah menyampaikan dengan sebaik-baiknya dan sempurna dari tiap-tiap bacaan ayat al-Quran
Hukumnya apa sih?
Para ulama menyatakan bahwa hukum bagi mempelajari tajwid itu adalah fardhu kifayah tetapi mengamalkan tajwid ketika membaca al-Quran adalah fardhu ain atau wajib kepada lelaki dan perempuan yang mukallaf atau dewasa.
Dalilnya apa?
Dalam ALQur'an disebutkan dalam Surah ALMuzammil ayat 4 .. yang berbunyi
 أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلا
yang artinya
"atau lebih dari seper-dua itu, Dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan." 

Hukum taawuz dan basmalah ?

Isti'azah atau taawuz (تعوذ) adalah lafaz: "A'uzubillahi minasy syaitaanir rajiim" (ﺍﻋﻮﺬ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﻣﻦ الشيطان ﺍﻟﺮﺟﻴﻢ)
manakala basmalah adalah lafaz: "Bismillahir rahmaanir rahiim" (ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺮﺤﻤﻦ ﺍﻟﺮﺤﻴﻢ).
Terdapat empat cara membaca iati'azah, basmalah dan surat:
  1. memutuskan isti'azah (berhenti) kemudian baru membaca basmalah,
  2. menyambungkan basmalah dengan surah tanpa berhenti,
  3. membaca isti'azah dan basmalah terus-menerus tanpa henti,
  4. membaca isti'azah, basmalah dan awal surat terus-menerus tanpa berhenti.
Terdapat empat cara membaca basmalah di antara dua surat. Tiga daripadanya adalah harus dan satu lagi adalah tidak harus. Yang harus adalah:
  1. memisahkan basmalah dengan surat,
  2. menghubungkan basmalah dengan awal surat,
  3. menghubungkan kesemuanya.
Bacaan bagi yang tidak harus pula adalah:
  1. menghubungkan akhir surat dengan basmalah lalu berhenti. Kemudian, barulah membaca surat yang seterusnya tanpa basmalah. Walau bagaimana pun, tidak harus membaca demikian karena ditakuti bahwa ada yang menganggap basmalah adalah salah satu ayat daripada surat yang sebelumnya.


Contact Me

Cari Blog Ini

Link list

Pengikut

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Halaman

Adress/Street

Jalan H.R Boenyamin Gg Gunung Sumbing No 13. A Pabuaran Purwokerto Utara

Phone number

********

Website

www.alaminkominfo.blogspot.com